PUBLIKAINDONESIA.COM, JAKARTA – Perum Bulog bersiap melakukan langkah besar pada tahun 2026 untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Melalui alokasi dana Rp22,7 triliun, Bulog akan membangun pabrik penggilingan beras modern dan mengadakan peralatan Rice Milling Unit (RMU) berteknologi canggih.
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menegaskan bahwa investasi ini merupakan bagian dari strategi mendukung program ketahanan pangan Presiden Prabowo Subianto.
“Pasti akan kita maksimalkan (anggaran 2026) buat yang terbaik. Kalau perlu buat penggilingan kita buat, kalau perlu buat RMU yang bagus, kita buat,” ujar Rizal di Graha Mandiri, Jakarta, Senin (1/9).
Masih dalam Tahap Perencanaan
Meski sudah diumumkan, Rizal belum merinci berapa jumlah pasti pabrik penggilingan atau RMU canggih yang akan dibangun. Namun ia menegaskan perencanaan akan dilakukan semaksimal mungkin agar mampu memenuhi kebutuhan pangan nasional.
“Jumlahnya akan kita rencanakan semaksimal mungkin supaya memenuhi kebutuhan nasional,” tambahnya.
Dukungan Langsung Presiden
Besar anggaran Bulog ini sebelumnya telah disampaikan Presiden Prabowo Subianto dalam pidato Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 di Kompleks DPR/MPR RI, 15 Agustus lalu.
“Pada RAPBN 2026 akan dialokasikan Rp22,7 triliun untuk Bulog melakukan tugasnya. Secara keseluruhan, Rp164,4 triliun akan kita alokasikan di tahun 2026 untuk penguatan ketahanan pangan nasional,” ujar Prabowo.
Perkuat Cadangan Pangan Pemerintah
Dana jumbo tersebut diharapkan bisa mendukung Bulog dalam menyerap gabah dan beras dari petani sekaligus meningkatkan kualitas penggilingan. Dengan begitu, beras yang masuk ke cadangan pemerintah akan terjamin kualitasnya dan mampu menopang ketersediaan pangan nasional.
Langkah ini juga menjadi sinyal kuat bahwa pemerintah serius menjaga kedaulatan pangan di tengah berbagai tantangan global.