PUBLIKAINDONESIA.COM, BATULICIN – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu terus menguatkan peran kader pangan di lini pelayanan dasar masyarakat. Melalui Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Sosialisasi Kader Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA), sebanyak 200 peserta dari berbagai elemen mengikuti pelatihan di Pendopo Kantor Bupati Tanah Bumbu, Selasa (24/6).
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi arahan Bupati Tanah Bumbu, Andi Rudi Latif, untuk memperkuat ketahanan pangan berbasis masyarakat. Melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Rahbiyah menjelaskan bahwa peserta yang hadir terdiri dari perwakilan TP PKK Kabupaten dan Kecamatan, kader pangan Posyandu, serta instansi terkait.
“Bimtek ini bertujuan agar para kader memahami peran dan tugasnya di Posyandu, serta mampu menjadi pelopor penerapan pola konsumsi pangan yang sehat dan bergizi berbasis potensi lokal,” ujar Rahbiyah.
Materi pelatihan difokuskan pada edukasi dan praktik diversifikasi pangan, pemanfaatan lahan pekarangan, serta penyusunan menu B2SA yang sesuai dengan kebutuhan gizi keluarga. Langkah ini menjadi bagian penting dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.
Ketua TP PKK Kabupaten Tanah Bumbu, Andi Irmayani Rudi Latif, melalui Ketua Bidang IV PKK, Erli Yuli Susanti, menegaskan pentingnya peran kader pangan di masyarakat.
“Pangan sehat tidak harus mahal. Yang penting adalah terpenuhinya kebutuhan gizi anak dan keluarga. Kader pangan harus mampu menyampaikan pesan ini secara langsung di Posyandu,” katanya.
Ia menyebut, kontribusi kader pangan telah terlihat nyata dalam mendukung upaya penurunan angka stunting di Tanah Bumbu, yang tercatat menurun sebesar 4,5% pada tahun 2024.
Guna memperkaya wawasan dan keterampilan peserta, bimtek menghadirkan sejumlah narasumber kompeten, seperti dosen gizi Poltekkes Kemenkes Banjarmasin Niken Hariati Widyastuti, M.Kes., Chef ahli Dadan Jumadianor, serta analis dan pengelola data ketahanan pangan dari kabupaten dan provinsi.
Dengan berbekal ilmu dari pelatihan ini, para kader diharapkan mampu menjalankan peran strategis dalam mendorong perubahan perilaku konsumsi masyarakat menuju pola makan yang sehat, seimbang, dan berbasis pangan lokal.