BANJARBARU, PUBLIKAINDONESIA – Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel) melalui Badan Gizi Nasional menggelar pelatihan bagi relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPP BGR) pada Jumat (25/7/2025). Pelatihan ini digelar sebagai persiapan pembukaan Dapur MBG Polda Kalsel 2025, yang difokuskan untuk mendukung penyediaan makanan sehat bagi masyarakat, khususnya para siswa.
Sebanyak 45 relawan ikut serta dalam rangkaian pelatihan ini. Mereka sebelumnya telah melalui beberapa tahap seleksi, seperti tes kesehatan dan tes psikologi, sebelum akhirnya mendapatkan pembekalan materi untuk memperkuat pemahaman mengenai tugas dan standar pelayanan di lapangan.
Sekretaris Satgas MBG Polda Kalsel, AKBP Husni Thamrin, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan untuk memastikan para relawan memiliki kompetensi yang sesuai.
“Pelatihan ini dirancang agar relawan memahami tugas-tugas mereka, menjaga kualitas, serta mengikuti standar yang ditetapkan MBG. Kami ingin ketika dapur MBG mulai beroperasi, semua relawan sudah siap dan bekerja secara profesional,” ujarnya.
Husni optimistis dapur MBG dapat beroperasi pada Agustus 2025, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. “Kita sudah menyiapkan relawan yang dibekali dengan materi, baik dari internal kepolisian maupun dari Yayasan Kemala Bhayangkari,” tambahnya.
Dalam pelatihan kali ini, para relawan dibekali pengetahuan mengenai tata cara pengolahan, pengemasan, dan pengaturan makanan agar sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan.
Salah satu relawan, Widya, mengaku pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan dalam menyiapkan makanan bergizi.
“Kami belajar tidak hanya soal teknik memasak, tetapi juga bagaimana mengatur pengemasan dan distribusi makanan dengan baik. Ini penting agar pelayanan dapur MBG benar-benar maksimal,” ungkapnya.
Selain materi teknis, para relawan juga menerima pembekalan dari Yayasan Kemala Bhayangkari, yang memberikan arahan terkait tata kelola dapur, kebersihan, serta pelayanan yang humanis kepada penerima manfaat.
“Kami berharap pelatihan ini membuat para relawan semakin siap dan solid. Ketika dapur MBG resmi beroperasi, mereka bisa langsung melayani masyarakat dengan standar yang sudah dipelajari,” tutup AKBP Husni.