Asosiasi Pemabuk Ghana Ultimatum Pemerintah: Turunkan Harga Alkohol dalam Tiga Minggu!

PUBLIKAINDONESIA.COM, ACCRA – Asosiasi Pemabuk Ghana (Ghana Drunkards Association), salah satu organisasi informal paling populer di negara itu, mengeluarkan ultimatum tegas kepada pemerintah: turunkan harga alkohol dalam waktu tiga minggu, atau bersiap menghadapi gelombang protes nasional.

Dalam sebuah pawai yang berlangsung di ibu kota Accra, akhir pekan lalu, ribuan anggota asosiasi turun ke jalan menyuarakan keresahan mereka atas kenaikan harga minuman beralkohol hingga 15% dalam beberapa bulan terakhir. Presiden asosiasi, Moses Onyah, yang dikenal dengan nama julukan “Dry Bone”, menyebut lonjakan harga sebagai bentuk ketidakadilan terhadap rakyat kecil.

“Kami bukan hanya pemabuk. Kami adalah warga negara yang bertanggung jawab yang menuntut perlakuan adil dan minuman yang terjangkau,” tegas Dry Bone, dikutip dari laman Oddity Central, Kamis (26/6/2025).

Menurutnya, meskipun nilai tukar cedi menguat dan harga barang-barang kebutuhan lain mulai turun, harga alkohol tetap melonjak dan makin membebani konsumen serta pelaku usaha kecil.

6,6 Juta Anggota Tuntut Harga Terjangkau

Tak main-main, organisasi ini mengklaim memiliki lebih dari 6,6 juta anggota aktif di seluruh Ghana, menjadikannya kekuatan sosial yang cukup diperhitungkan, meski kerap dipandang sebelah mata karena namanya yang nyeleneh.

Dalam pernyataannya, asosiasi ini bahkan meminta campur tangan mantan Presiden Ghana, John Dramani Mahama, serta Menteri Perdagangan dan Industri. Mereka berharap pemerintah dapat segera mengoreksi kebijakan harga, dengan alasan bahwa minuman keras kini menjadi barang “mewah” yang menyulitkan masyarakat untuk sekadar bersantai di tengah tekanan ekonomi.

Ancaman Aksi Nasional

Jika dalam waktu tiga minggu tidak ada kebijakan atau upaya penyesuaian harga dari pemerintah, Dry Bone memperingatkan akan adanya aksi protes berskala nasional. Saat ini, pihak asosiasi sedang berunding untuk menentukan bentuk aksi lanjutan.

“Kami sedang mendiskusikan metode terbaik untuk menyuarakan protes kami. Namun jika tidak ada respons, kami akan menggelar aksi besar-besaran di seluruh negeri,” ujarnya.

Mendorong Konsumsi Bertanggung Jawab

Meskipun dikenal dengan nama yang memicu senyum, Asosiasi Pemabuk Ghana bukan sekadar kumpulan penikmat alkohol tanpa arah. Organisasi ini aktif mengkampanyekan minum secara bertanggung jawab, serta meluncurkan berbagai program kesadaran publik tentang bahaya mengemudi dalam pengaruh alkohol.

Kini, mereka menempatkan diri sebagai suara rakyat kecil yang merasa terpinggirkan di tengah kenaikan harga kebutuhan hidup.

“Kami berdiri bukan hanya untuk minum. Tapi untuk keadilan ekonomi,” pungkas Dry Bone.

 

Editor’s Note: Fenomena ini menyoroti betapa eratnya hubungan antara dinamika ekonomi dan aspek sosial budaya dalam kehidupan masyarakat bahkan dari sudut yang tak terduga.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top