PUBLIKAINDONESIA, BANJARBARU – Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menargetkan cetak sawah seluas 500 ribu hektare di Kalimantan Selatan sebagai bagian dari upaya percepatan swasembada pangan nasional.
Target tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Akselerasi Kegiatan Optimasi Lahan (Oplah) dan Cetak Sawah yang berlangsung di Aula Idham Khalid, Kantor Gubernur Kalsel, Banjarbaru, Selasa (18/3/2025).
Dalam rakor tersebut, Mentan Amran secara langsung meminta kesanggupan para bupati di Kalsel untuk menerima dana serta peralatan program cetak sawah di wilayah masing-masing. Ia menegaskan bahwa daerah yang tidak siap akan dialihkan ke wilayah lain.
“Kalau bapak tidak sanggup dengan uang yang dikasih termasuk peralatan, aku serahkan ke yang lain,” tegasnya.
Kabupaten yang mendapatkan prioritas dalam program ini adalah yang dihadiri langsung oleh bupatinya, seperti Barito Kuala (Batola) dan Tanah Laut. Selain itu, Mentan Amran juga melakukan pengecekan terhadap alat excavator yang akan digunakan dalam program ini.
Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, menyatakan kesiapan provinsinya dalam melaksanakan program cetak sawah ini dan akan segera berkoordinasi dengan para bupati terkait.
“Saya harapkan bupati yang tidak hadir hari ini menemui saya. Nanti saya buat laporan kepada Pak Menteri, apakah mereka siap atau tidak,” ujarnya.

Gubernur Muhidin juga menekankan bahwa sektor pangan di Kalsel berkontribusi sebesar 11,37 persen terhadap PDRB nasional pada tahun 2023.
Dengan komoditas unggulan seperti padi, jagung, jeruk, karet, kelapa sawit, ayam buras, sapi, itik, dan kerbau rawa, ia optimistis program ini dapat meningkatkan produktivitas pertanian di daerahnya.
Lebih lanjut, Gubernur Muhidin menyampaikan wacana untuk mengambil alih lahan yang dibiarkan terlantar dalam kurun waktu tertentu agar dapat dimanfaatkan secara maksimal. Ia juga meminta para penyuluh pertanian turun langsung ke lapangan untuk membantu petani mengatasi permasalahan yang mereka hadapi.
Dengan anggaran sekitar Rp1 triliun, program cetak sawah ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian swasembada pangan di Kalimantan Selatan dan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia.