Politik 2.0 Saatnya Politisi Kampanye di Platform Digital

Kampanye Politik Digital

Dari tahun ke tahun, dari kampanye ke kampanye pemilu, dari negara ke negara, pemasaran politik (political marketing) tampaknya mengambil bagian yang semakin besar dalam komunikasi politik.

Hanya satu abad yang lalu, alat komunikasi politisi tidak begitu berbeda dari abad sebelumnya: kemampuan berpidato (public speaking) dan rapat masih menjadi aset utama untuk memenangkan pemilu —selain media cetak dan poster.

Saat ini, seperti dalam studi yang dipublikasikan di laman Tropodos, politisi masih perlu unggul dalam sarana ekspresi tradisional tersebut, sekaligus mampu menggunakan beberapa jenis media baru (new media) yang tampaknya semakin cepat muncul.

Inilah era Politik 2.0 yaitu era komunikasi politik digital atau kampanye pemasaran politik melalui platform digital –website dan media sosial.

Kampanye melalui media digital sudah menjadi tantangan baru hari ini. Seiring perkembangan serta inovasi teknologi dan internet, budaya komunikasi turut berubah dan memberikan dampak yang signifikan dalam berbagai aspek.

Para politisi harus mampu memanfaatkan media digital sebagai alat komunikasi yang efektif untuk mencapai tujuan kampanye politik. Dibutuhkan kejelian serta kelincahan agar dapat memahami dinamika yang terjadi pada dunia digital.

Personal Branding

Personal branding hal wajib dilakukan politisi di era digital ini. Mengutip laman Ecanvaser, suka atau tidak suka, kampanye itu bersifat pribadi.

Sebagai seorang kandidat, seorang politisi mewujudkan nilai-nilai kampanye dan harus menunjukkannya dalam persona publik dan di seluruh strategi kampanye politik yang tersedia.

“Jangan takut untuk mengambil posisi yang kuat dengan pandangan politik Anda dan jangan terlalu politis. Pemilih ingin melihat kepribadian dan agar kepribadian itu konsisten di media sosial, penampilan publik, dan pesan kampanye.”

Penting untuk membahas personal branding kandidat di awal kampanye agar strategis dan proaktif, bukan hanya menanggapi apa yang terjadi di jalur kampanye.

Bagaimana caranya?

Milik Properti Daring!

Politik 2.0 mengharuskan semua politisi memiliki properti daring atau properti online, yaitu situs web dan halaman media sosial.

Politikus saat ini perlu bekerja keras untuk memaksimalkan strategi kampanye di internet. Beberapa fungsi dasar mencakup bagian biografi, pesan kampanye, tombol donasi, pendaftaran sukarelawan, dan tautan (link) ke properti media sosial Anda.

Politisi di era Politik 2.0 tidak hanya menyebar brosur, spanduk, atau baliho yang “merusak pemandangan” jalan-jalan raya atau pertigaan-perempatan jalan. Mereka harus punya situs web sebagai bagian dari paket properti online mereka.

Profil media sosial Anda, Halaman Facebook, akun Twitter, Instagram, dll. harus mengisi pembaruan kampanye Anda, dan tanggapan terhadap apa yang terjadi di jalur kampanye, serta memberikan kesadaran merek.

Penting untuk menggunakan kampanye digital Anda dengan orang-orang yang memiliki pengalaman memengaruhi pemilih secara online.*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *